Monday 1 August 2011

JANGAN MAU DITIPU, KENALI DULU BENTUK DARI MARKETING PLAN TERSEBUT

Opini publik yang terbentuk adalah bisnis MLM hanya akan menguntungkan orang-orang yang join di awal saja, karena para downline akan menyetor upeti komisi kepada upline untuk setiap penjualan yang berhasil mereka lakukan, sehingga para mitra MLM yang berada pada level atas cukup ongkang-ongkang kaki saja menikmati hasilnya, sementara yang level bawah harus bekerja keras banting tulang. Mungkin ini berlaku di konsep network marketing lain, tapi seharusnya tidak di K-Link. Mari kita lihat lebih jauh kenapa demikian.

Mengenal Bentuk-Bentuk MLM

Sebelum kita masuk terlalu jauh, terlebih dahulu kita harus mengenal tentang bentuk-bentuk marketing plan industri network marketing yang muncul dewasa ini, apa kelebihan masing-masing konsep tersebut dan apa kekurangannya.

Piramida

Ini adalah bentuk paling jamak dari MLM, dimana seorang mitra memiliki banyak downline/tanpa batas dan semua downline yang ada dalam jaringannya memberikan komisi kepada upline tanpa batasan apapun sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada sang mitra. Umumnya, semakin dalam jarak downline dengan mitra maka besarnya komisi yang diberikan semakin kecil, sehingga pada suatu titik akan mendekati 0.
Piramida memberikan keuntungan pada para mitra-mitra awal, tapi memiliki kecenderungan untuk jenuh pada suatu titik tertentu. Karenanya, sering sekali seorang yang berhasil di MLM Piramida, akan cepat-cepat menyetup perusahaan MLM baru ketika indusri MLM-nya menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Konsep piramida ini telah banyak dilarang, termasuk di Indonesia (melalui APLI), karena cenderung menguntungkan yang diatas.

Balance/Keseimbangan

Marketing Plan ini muncul pada dasawarsa terakhir, intinya adalah merekrut sejumlah tertentu saja dan menduplikasinya ke dalam. Ada beberapa menyebut dengan konsep binari, karena umumnya keseimbangan diharapkan berbasis dua. Dalam beberapa plan, apabila terjadi keseimbangan kaki kanan dan kaki kiri, maka akan didapatkan sejumlah bonus tertentu. Banyak yang menggemari konsep ini karena bersifat lebih cepat mendapatkan hasil.
Pada konsep balance, jaringan cenderung lebih cepat tumbuh, karena kerja kesamping lebih ringan, tapi yang perlu di-catat, seringkali karena impian bonus yang timbul karena keseimbangan yang sangat besar, maka mitra lebih cenderung untuk mengembangkan jaringan melalui perekrutan daripada melakukan pembimbingan kepada group-nya.

Money Game

Konsep ini adalah yang paling berbahaya, melalui konsep marketing plan inilah, banyak orang yang kemudian menjadi begitu antipati ketika mendengar istilah MLM. Cara kerja Money Game biasanya adalah melalui biaya pendaftaran yang sangat besar atau melalui pembelian paket start up dalam jumlah tertentu dengan iming-iming melipatgandakan potensi komisi yang akan diterima. Jumlah uang yang sangat besar untuk pendaftaran itu kemudian sebagian besar akan digunakan sebagai komisi kepada para upline.
Keuntungan konsep MoneyGame, tentu saja keuntungan yang sangat besar dalam waktu yang sangat cepat, karena begitu anda bisa merekrut orang, maka secara langsung anda akan mendapatkan sejumlah uang tertentu yang berasal dari pendaftaran sang downline tersebut, padahal sang upline belum melakukan pembimbingan apa-apa kepada sang downline.
Karena hal tersebut diataslah, maka para pelaku Money Game kemudian umumnya lebih berkonsentrasi ke bagaimana merekrut sebanyak-banyaknya dan melupakan untuk melakukan pelatihan.
Konsep MoneyGame ini oleh APLI dianggap sebagai penipuan, dan jelas-jelas dilarang. Akan tetapi cukup banyak pelaku yang menggunakan konsep ini secara ilegal dan tanpa melewati istitusi APLI.

Breakthrough

Terakhir adalah sistem yang dianut oleh K-Link dan beberapa usaha MLM lainnya yang masih menganut konsep dasar MLM pada masa pertama kali diciptakan, yaitu untuk mengembangakan pemasaran produk melalui konsep jaringan. Marketing plan breaktrough didasarkan pada kinerja dari setiap individu dalam group-nya. Setiap orang dengan pringkatnya masing-masing akan memiliki target tertentu untuk dicapai, sehingga memastikan semua bekerja.
Pada konsep breakthrough, upline wajib untuk membimbing downline dan pada sebuah titik tertentu seorang upline tidak boleh mengklaim keberhasilan downline-nya. Untuk K-Link level ini adalah manager.
Konsep breakthrough umumnya didasarkan pada 3 hal: penjualan pribadi, penjualan group dan penjualan dari group downline langsung yang belum di-break (belum mencapai level manager pada K-Link)
Kelebihan konsep breakthrough adalah terciptanya jaringan yang stabil pada setiap level, dimana masing-masing peringkat mendapatkan kestabilan penjualan dan tentunya penghasilan. Tapi, konsep breakthrough ini cenderung memakan waktu yang lama untuk menunjukkan hasilnya, sehingga membutuhkan konsistensi dan persistensi dari pelaku bisnisnya.

Kesimpulan

Sebuah MLM, sangat mungkin mengaplikasikan satu atau lebih dari konsep-konsep marketing plan diatas. Sebagai calon mitra, kita harus jeli dalam memilih MLM yang tepat untuk kita. Beberapa yang perlu kita cermati adalah:
  • Pastikan MLM tersebut, memiliki produk yang layak dan bermanfaat, karena ini adalah sebuah bisnis, dan inti dari bisnis adalah penjualan.
  • Biaya pendaftaran seharusnya tidak terlalu besar dan sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan ketika membayar pendaftaran tersebut
  • Periksa marketing plan, adakah kemungkinan munculnya komisi yang sangat besar dari uang pendaftaran
  • Pastikan bahwa kita mendapatkan jaminan tentang sistem pendidikan/bimbingan dari MLM yang bersangkutan, baik itu untuk proses bisnisnya maupun untuk pengenalan produknya
  • Periksa latar belakang perusahaan MLM yang bersangkutan, permodalan, pertumbuhan bisnis, sertakomitmen kepada mitra dan pelanggannya.
  • Periksa dengan institusi terkait mengenai keabsahan perusahaan MLM tersebut
Oke, kita sudah mengenal tentang bentuk-bentuk MLM, DAN JANGAN SAMPAI SALAH PILIH.

www.zonaclix.com

Zonaclix - A Place to Earn online!